Jangan Lewatkan Kegiatan Ini Saat Berlibur ke Pulau Kotok
April 19, 2021Sejarah dan Fakta Pulau Ayer Yang Tidak Banyak Diketahui
April 21, 2021Pernah menjadi pulau yang tidak berpenghuni, ternyata masih ada banyak lagi sejarah dan mitos Pulau Pari yang ada di pulau seribu ini memang belum terpercahkan. Dulunya, memang benar bahwa pulau ini memang tidak berpenghuni dan bahkan tidak memiliki nama resmi yang dikenal seperti sekarang. Hal ini hanya terjadi pasa masa Belanda dulu.
Hingga berdasaran satu kisah yang dituliskan dalam sejarah, bahwa dulu pada masa penjajahan Belanda, di sekitar kawasan Tangerang Banteng mereka sempat melarikan diri ke pulau ini. Tujuan dari pengungsian tersebut tidak lain karena untuk menghindari diri dari pemaksaan kerja oleh pihak Belanda.
Bahkan, diketahui bahwa kalangan perempuan yang masih muda belia juga dipaksa bekerja. Sehingga, mereka berinisiatif untuk pindah dari sana menuju ke Pulau Pari yang pada saat itu belum ada nama. Kemudian yang pertama kali melarikan diri yaitu pak Arsyad. Begitulah menurut catatan sejarah yang disebutkan, bahwa beliau bersama dengan istri dan kelima anaknya pindah ke pulau.
Sejarah Pemberian Nama Pulau Pari
Seperti yang sebagian besar kalangan ketahui bahwasanya dulu pulau ini belum memiliki nama resmi. Hingga ada banyak kalangan yang akhirnya mencari tahu sejarah dan mitos Pulau Pari mengenai pemberian nama. Awal mula pemberian nama pulau Pari ialah, karena keberadaan ikan pari yang sangat banyak di wilayah laut dangkal ini.
Sehingga, para masyarakat yang akhirnya mulai banyak tinggal di pulau ini memberikan nama tersebut sebagai nama sah pulau Pari. Ternyata, pada masa penjajahan Belanda diketahui pulau ini menjadi tempat yang aman untuk dijadikan tempat pelarian dari Belanda. Hingga pada akhirnya waktu demi waktu sudah ada banyak pengunjung yang tinggal secara tetap.
Mereka mengaku merasa sangat tentram tinggal di pulau ini, meski pada awal sejarah dan mitos Pulau Pari tidak diketahui nama tempatnya. Hingga sesampai Belanda sudah meninggalkan Indonesia diketahui kemudian digantikan oleh Jepang. Akhirnya menjadi giliran negara Jepang ini menjajah Indonesia hingga mereka menemukan ada banyak masyarakat Tangerang di pulau ini.
Tetapi, ternyata kedatangan mereka bukanlah untuk membuat kedamaian melainkan menjajah masyarakat yang ada disana. Mereka para penduduk yang sudah lama menetap disana sejak Belanda menjajah ternyata dipaksa untuk menjadi nelayan. Untungnya, pemaksaan yang tidak berperikemanusiaan ini terjadi hanya dalam waktu sebentar hingga Indonesia merdeka.
- Jangan Lewatkan Kegiatan Ini Saat Berlibur ke Pulau Kotok
- Alasan Kenapa Wajib Berlibur ke Pulau Bidadari, Kepulauan Seribu
Perkembangan Masyarakat Pulau Pari
Seperti yang sudah dijelaskan pada sejarah dan mitos Pulau Pari tadi, bahwa banyak masyarakat yang merasa tertindas karena penjajahan. Tetapi, lambat laun memang masyarakat ini mengalami banyak perkembangan. Mulai dari mereka kemudian berkembang dari segi pemikiran dan kehidupan. Mereka memiliki inisiatif untuk mengembangkan budaya alam yang dimiliki.
Akhirnya, masyarakat yang ada disana kemudian memulai kegiatan bercocok tanam untuk berbagai macam tumbuhan. Mulai dari kelabu, rumput laut Bali hijau, hingga tanaman rumput lainnya. Mereka beruntung sekali pada saat itu datang banyak dukungan dan bantuan dari pemerintah DKI Jakarta. Hingga pemerintah membangun pusat penelitian disana.
Masyarakatnya pun merespon dan menanggapi hal ini dengan sangat positif dan baik. Pada akhirnya, pemerintah resmi membangun tempat atau pusat penelitian untuk rumput laut dibawah monitor Lembaga llmu Pengetahuan Indonesia (LIPI). Tempat penelitian ini didirikan di bagian Barat Pulau Pari. Beberapa waktu setelah pembangunannya, tempat ini diresmikan oleh Gubernur Ali Sakidin.
Pemerintah mengaku bahwa pendirian dan pembangunan dari tempat penelitian ini untuk mendukung perkembangan rumput laut. Karena, diharapkan agar masyarakat sekitar Pulau Pari ini memiliki sumber penghasilan tersendiri. Baik itu sumber penghasilan keuangan bulanan maupun sumber daya alam yang bisa dikembangkan oleh anak cucu.
Pulau Pari Menjadi Destinasi Wisata
Setelah kemudian membahas sejarah dan mitos Pulau Pari, sekarang ini banyak wisatawan yang mengenal pulau ini sebagai tempat wisata menarik. Hal ini tidak lepas dari adanya usaha masyarakat sekitar yang didukung oleh pemerintah untuk membangunnya. Hingga, banyak juga wisatawan mancanegara yang kemudian mengetahui keberadaan dari pulau cantik ini.
Hal yang paling membuat wisatawan tertarik untuk berkunjung ke pulau ini ialah, karena adanya Pantari Pasir Perawan. Tidak hanya itu, ternyata masih banyak lagi tempat wisata yang bisa Anda nikmati saat berlibur kemari. Anda tidak hanya mendapatkan pengetahuan dan bukti secara langsung untuk sejarah dan mitos Pulau Pari, melainkan juga hiburan.
Jika Anda berlibur di waktu weekend, mungkin akan banyak sekali dengan mudah Anda temui para wisatawan. Terutama wisatawan lokal yang memang berasal dari daerah sekitar Jakarta. Mereka menghabiskan waktu libur dan menghilangkan penat dengan mengunjungi pulau. Maka, jangan heran jika Anda bahkan merasa sesak saat berkunjung di hari libur.
Mitos Pantai Perawan di Pulau Pari
Mitos menjadi pembahasan inti dan paling penting dari pemaparan yang ada di artikel ini. Karena, pasalnya hal ini bisa menjawab berbagai pertanyaan dan rasa penasaran dari para wisatawan. Untuk Anda yang tidak berencana untuk berkunjung ke pulau ini, juga tidak masalah mencari tahu mitos yang ada.
Mitos pertama mengenai pantai ini ialah adanya seorang gadis kecil yang hilang di pulau ini. Hingga sekarang, diketahui bahwa gadis tersebut tidak ditemukan bahkan jejaknya sama sekali. Ada beberapa warga yang menyampaikan mengenai sejarah dan mitos Pulau Pari bahwa, gadis ini hilang karena dibawa burung gagak besar.
Namun, ada pula yang menjelaskan bahwa gadis itu hilang karena dibawa atau diambil oleh jin yang berkuasa disana. Beginilah ternyata mitos tentang pantai yang sangat indah yang ada di Pulau Pari ini bermula. Karena pembahasan yang disampaikan merupakan mitos, Anda bisa percaya atau tidak mengenai hal ini.
Mitos kedua mengenai pulau ini ialah dimana ada banyak warga setempat yang mengatakan bahwa pantai ini belum terjamah. Karena pemaparan ini, disebut-sebut bahwa itulah alasan kenapa pantai di pulau ini bentuknya berkelok-kelok. Tidak hanya itu, karena mitos yang disebutkan juga membuat kenapa pasir pantainya itu memiliki struktur yang lembut dan putih.
Mitos lain yang tidak kalah penting untuk diketahui ialah mengenai panorama Pulau Pari yang begitu indah. Ternyata keindahan itu terjadi bukan tidak ada asal muasalnya. Melainkan diperoleh dari keindahan pantai pasir Perawan yang menjadi ikon pulau Pari. Pemberian nama pantai Perawan ini karena belum pernah disentuh keindahannya oleh siapapun.
Ada banyak lagi pembahasan sejarah dan mitos Pulau Pari yang memang belum habis dibahas. Pasalnya, jika Anda ingin tahu cerita versi fullnya bisa menanyakan kepada beberapa masyarakat yang ada disana. Anda juga bisa mencari sumber akurat lain yang memang membahas secara khusus mengenai sejarah dan mitos pulau yang banyak ikan Pari ini.
Meskipun begitu, pulau ini masih sangat aman untuk dikunjungi sebagai tujuan wisata atau liburan Anda dengan keluarga. Dari cerita mitos ini, tidak ada yang harus ditakutkan dan juga dikhawatirkan. Semoga pemaparan mengenai sejarah dan mitos Pulau Pari di atas, berguna bagi Anda yang ingin mengunjungi wisata sejarah dan menarik ini.